Kamis, 18 Juni 2015

Makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bakteriologi



KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM


Description: D:\karina\AAK\AAK.jpg



Disusun oleh:
Denanda Kristianingrum                A102.10.015
Dongky Parwanto                           A102.10.019
Isnaini Putri S                                 A102.10.030
Karina Dwi S                                  A102.10.031
Kezia Lilian F                                 A102.10.033
Khuntari Prayetno P                       A102.10.036


AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Laboratorium Bakteriologi” ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Di dalam penulisan laporan ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan tidak lupa kami mohon maaf bila terjadi kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupaun isi makalah ini sehingga ke depannya dapat menjadi lebih baik.





Surakarta , 3 Juni 2015


Penyusun











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I  PENDAHULUAN............................................................................. 1
Latar Belakang masalah.................................................................................... 1
Rumusan Masalah............................................................................................. 2
Tujuan............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
Pengertian dan tujuan K3................................................................................. 3
Peralatan Yang Harus Ada Di Laboratorium Bakteriologi............................... 4
Peralatan Kerja Keamanan Laboratorium......................................................... 5
Rambu Prasyarat/ Wajib Dilaksanakan Dalam Lab Bakteriologi..................... 6
Cara mencuci tangan yang baik dan benar....................................................... 7
Penanganan limbah bakteriologis...................................................................... 8
Prosedur dalam laboratorium............................................................................ 11
BAB III PENUTUP........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 14
LAMPIRAN................................................................................................ 15

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan .
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya kerja dilaboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik yang bersifat luka permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam yang dapat menyebabkan penyakit kronis maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas – fasilitas dan peralatan penunjang Praktikum yang sangat mahal harganya. Semua kejadian ataupun kecelakaan kerja di laboratorium sebenarnya dapat dihindari dan diantisipasi jika para Praktikan mengetahui dan selalu mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Keamanan laboratorium merupakan hal yang penting, sebagai upaya keselamatan dalam melaksanakan pemeriksaan/praktikum di laboratorium, dengan tujuan melindungi pekerja/praktikan dan orang disekitarnya dari resiko terkena gangguan kesehatan yang ditimbulkan laboratorium.
B.     Rumusan masalah
1.      Pengertian dan tujuan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) dalam lab bakteriologi
2.      Cara mencuci tangan yang baik dan benar
3.      Penanganan limbah bakteriologis
4.      Prosedur bekerja yang aman di laboratorium

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) dalam laboratorium bakteriologi
2.      Untuk mengetahui bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar
3.      Untuk mengetahui penanganan limbah bakteriologis
4.      Untuk mengetahui bagaimana prosedur bekerja yang aman di laboratorium





















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
1.      Pengertian dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993
Adalah “upaya perlindungan untuk tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja agar selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.”
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya.
Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga menciptakan kesenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Tidak ada sesuatu di tempat kerja yang terjadi secara kebetulan tetapi karena ada alasan-alasan yang jelas dan dapat diperkirakan sebelumnya. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
2.      Tujuan dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Tujuan K3 ”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 :mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, sehingga akan tercapai suasana lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan.”
Tujuan kesehatan kerja adalah:
a.       Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan sosial.
b.      Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh tindakan/kondisi lingkungan kerjanya.
c.       Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan olek faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
d.      Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja antara lain :
”Menurut Gary J. Dessler (1993), untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap pekerja dan untuk melindungi sumber daya manusia.”
”Menurut Suma’mur (1992), tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
a.       Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
b.      Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.
c.       Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.”
”Menurut pendapat Suma’mur (1992), menyebutkan bahwa dalam aneka pendekatan keselamatan dan kesehatan kerja antara lain akan diuraikan pentingnya perencanaan yang tepat, pakaian kerja yang tepat, penggunaan alatalat perlindungan diri, pengaturan warna, tanda-tanda petunjuk, label-label, pengaturan pertukaran udara dan suhu serta usaha-usaha terhadap kebisingan.”
”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993, tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, sehingga akan tercapai ; suasana lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan.”
B.     Peralatan yang Harus Ada di Laboratorium Bakteriologi
1.      Ventilasi
2.      Wastafel
3.      Meja kerja
4.      Emergency Alarm
5.      Alat pemadam kebakaran
6.      2 pintu ( masuk/keluar dan darurat )
7.      Terdapat toilet yang memadai
8.      Dinding dan lantai mudah dibersihkan
Bentuk lab umumnya persegi panjang tanpa sudut,hal ini untuk mencegah terjadinya penumpukan debu atau partikel pengganggu lainnya yg dapat mengurangi tingkat kebersihan.

C.    Peralatan kerja keamanan laboratorium
1.      Jas laboratorium
2.      Masker
3.      Autoclave
4.      Sarung tangan (safety glove disposible)
5.      Inkubator
6.      Sepatu laboratorium
Ketentuan jas laboratorium:
1.      Nyaman dipakai
2.      Bahan kain yang cukup tebal
3.      Berwarna Terang/putih
4.      Berkancing(Non Resleting)
5.      Panjang jas sampai Lutut dan dengan Lengan sampai pergelangan tangan
6.      Ukurannya Tidak terlalu Kecil ataupun terlalu besar
Jenis sepatu di dalam laboratorium bakteriologi:
1.      Sepatu Latex/Karet
Tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada permukaan licin.
2.      Sepatu Buthyl
Melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde, alcohol, asam, garam, dan basa.
3.      Sepatu Vinyl
Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan darah.
4.      Sepatu Nitrile
Tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia.


D.    Rambu Prasyarat/ Wajib Dilaksanakan dalam Lab Bakteriologi














Rambu peringatan


E. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Dalam keseharian, kita tidak terlepas dari kegiatan cuci tangan, tapi seberapa yakinkah bahwa tangan anda bebas dan nantinya tidak akan terinfeksi oleh kuman? karena memang, terkadang kita jatuh sakit sementara sang dokter mengatakan infeksi bisa dari mana saja termasuk dari kebiasaan cuci tangan yang kurang tepat.
Ribuan bahkan jutaan kuman yang tidak kasat mata ada disekitar kita. Sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau, kita akan melakukan kontak atau bahkan impossible untuk terhindar sama sekali (steril).
Karena itulah, kapan saja di saat kondisi badan lemah terutama anak-anak, sistem pertahan tubuh (immunitas) tidak mampu melawan keganasan (patogenitas) kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari, baik melalui makanan dan minuman, setelah bekerja, bermain ataupun keluar dari kamar kecil. Yang pada akhirnya kita akan jatuh sakit.
Berikut adalah standar cuci tangan :
7.         Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
8.         Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah
9.         Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama 15-20 detik
10.     Bilas kembali dengan air bersih
11.     Tutup kran dengan siku atau tissu
12.     Keringkan tangan dengan tissu / handuk kertas
13.     Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan.
F.     Penanganan Limbah Bakteriologis
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik, yang lebih dikenal dengan sampah, yang kehadirannya pada suatu saatdan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dananorganik. dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadirannya berdampak negatifterhadap lingkungan.
Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari kegiatan laboratorium. Limbah ini memiliki sifat khas yang berbeda dengan limbah yang berasal dari kegiatan industri karenabiasanya memiliki keragaman jenis limbah yang sangat tinggi walaupun dari setiap macambahan yang dibuang tersebut jumlahnya tidak banyak. Artinya limbah laboratorium kimiameskipun volumenya masih relatif kecil dibandingkan dengan limbah industri, namunjustru mengandung jenis B3 yang sangat bervariasi dengan konsentrasi yang relatif tinggi.Oleh karena itu, limbah ini harus dikelola secara benar agar tidak menimbulkanpencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan masyarakat. Limbah laboratorium dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu: 
1.      Bahan baku yang sudah kadaluwarsa,
2.      Bahan habis pakai, misalnya medium perbenihan yang tidak terpakai,
3.      Produk proses di dalam laboratorium, misalnya sisa spesimen,
4.      Produk upaya penanganan limbah, misalnya jarum suntik sekali pakai setelah di autoklaf 
Penggolongan limbah:
1.      Berdasarkan fasanya, limbah laboratorium digolongkan menjadi:
a.       limbah padat 
b.      limbah cair
c.       limbah gas
2.      Berdasarkan Klasifikasinya
a.     Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam larutan
b.    Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik dalam larutan
c.     Residu padatan bahan kimia laboratorium organik 
d.    Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan kemasan pada pH 6 -8
e.     Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat danlarutannya
f.     Senyawa beracun mudah terbakar
g.    Residu air raksa dan garam anorganik raksa
h.    Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah
i.      Padatan anorganik
j.      Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik 
3.      Berdasarkan Sifatnya, Limbah Laboratorium Digolongkan Menjadi:
                                  i.          limbah B3(Berbahaya dan Beracun)
                                ii.          limbah bakteriologis/infeksius
                              iii.          limbah radioaktif 
                              iv.          limbah umum
Penanggulangan Limbah Laboratorium
      Tujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan limbah terhadapkuman yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada dalam limbahetrsebut. Penanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah, yaitu:
a.     Limbah B3 (Berbahaya dan Beracun), dengan cara:
1)        Netralisasi
 Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2 Sebaliknya, limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti H2SO4 atau HCI.Parameter netralisasi adalah pH dan sebagai indikator dapat digunakan Phenol Phtalein(PP.). Zat ini akan berubah pada pH 6-8 sehingga cukup aman digunakan jika pH limbahberkisar antara 6,5-8,5.
2)      Pengendapan/Sedimentasi, Koagulasi, dan Flokulasi
 Kontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaOkarena dapat mengikat As, Zn, Ni. Mn dan Hg.
3)      Reduksi-Oksidasi
 Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi reduksi oksidasi(redoks) sehingga terbentuk zat yang kurang/tidak toksik.
4)      Penukaran Ion
 Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation, sedangkan anion beracun dapat diserapoleh resin anion.
b.        Limbah Bakteriologis/Infeksius, dengan cara:
1)        Metode Desinfeksi: penanganan limbah (terutama cair) dengan cara penambahan bahan-bahan kimia yang dapat mematikan atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi tidakaktif. 
2)        Metode Pengenceran (Dilution): mengencerkan air limbah sampai mencapai konsentrasiyang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Kerugiannya ialah bahankontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang terjadi dapatmenimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air seperti selokan, sungai dansebagainya sehingga dapat menimbulkan banjir.
3)        Metode Ditanam (Landfill): menimbun limbah dalam tanah.
4)        Metode Insinerasi (Pembakaran): memusnahkan limbah dengan cara memasukkan kedalam insinerator. Dalam insinerator senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan keatmosfir sebagai CO2 dan H2O.
c.       Limbah Radioaktif 
Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan memakai radioaktif sekecilmungkin, menciptakan disiplin kerja yang ketat dan menggunakan alat yang mudah didekontaminasi. Penanganan limbah radioaktif dibedakan berdasarkan:
1)        Bentuk : cair, padat dan gas, tinggi-rendahnya tingkat radiasi sinar gamma (γ), Tinggi-rendahnya aktifitas, Panjang-pendeknya waktu paruh.
2)        Sifat : dapat dibakar atau tidak.


Ada 2 sistem penanganan limbah radioaktif :
a.       Dilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan memakai proses peluruhan,peguburan dan pembuangan.
b.      Dilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan limbah radioaktif, seperti BadanTanaga Atom Nasional (BATAN).
d.      limbah umum
Limbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam wadah kantong plastik diikat kuatdan dibakar di insinerator.

G.     Prosedur Bekerja yang Aman di Laboratorium
Laboratorium merupakan suatu tempat untuk melakukan percobaan dan penelitian, yang dilakukan oleh mahasiswa, pelajar, dosen, peneliti dan lainnya. Percobaan ini dilakukan menggunakan berbagai alat dan bahan khusus yang bisa saja menyebabkan terjadinya kecelakaan, jika dilakukan dengan cara yang salah atau tidak tepat. Kecelakaan juga dapat terjadi akibat kelalaian atau kecerobohan dalam bekerja, sehingga dapat membuat cedera pada pelaku dan bahkan pada orang disekitarnya, karena itu keselamatan kerja di laboratorium menjadi dambaan bagi pelaku dilaboratorium, maka bekerjalah dengan baik dan benar.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan praktikum di laboratorium bakteriologi, yaitu:
a.         Melindungi petugas/ Praktikan
1)        Hindari penyebaran percikan bahan infeksi dari spesimen (mis : saat penanaman /pembakaran dengan sengkelit
2)        Tempatkan spesimen pada wadah yang tahan bocor
3)        Dekontaminasi permukaan meja dengan dekontaminan yang sesuai
4)        Cuci tangan pada saat yang tepat dengan sabun/desinfektan, jangan menyentuh mulut, hidung dan mata saat bekerja
5)        Jangan makan/minum/merokok saat bekerja
6)        Gunakan jas praktikum saat bekerja
7)        Hindari luka/tertusuk pada saat bekerja (lakukan segala sesuatu dengan hati-hati)
b.         Melakukan sterilisasi yang cukup sebelum mencuci alat/membuang sisa specimen
c.         Menyediakan tempat tersendiri untuk peralatan yang digunakan dan telah terkontaminasi dengan bakteri
d.         Menyediakan tempat untuk sampah terkontaminasi dan tidak terkontaminasi
e.         Gunakan sarung tangan dengan tepat




























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya. Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga menciptakan kesenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi.
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Penanganan limbah bakteriologis/infeksius, dengan cara:
a.       Metode Desinfeksi
b.      Metode Pengenceran (Dilution)
c.       Metode Ditanam (Landfill)
d.      Metode Insinerasi (Pembakaran)
                        Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan praktikum di
                        laboratorium bakteriologi, yaitu:
a.         Melindungi petugas/ Praktikan
b.        Melakukan sterilisasi yang cukup sebelum mencuci alat/membuang sisa specimen.
c.         Menyediakan tempat tersendiri untuk peralatan yang digunakan dan telah terkontaminasi dengan bakteri.
d.        Menyediakan tempat untuk sampah terkontaminasi dan tidak terkontaminasi.
e.          Gunakan sarung tangan dengan tepat



DAFTAR PUSTAKA

http://fkg.unair.ac.id/filer/buku%20pedmn%20K3PSTKG.pdf
https://www.academia.edu/5609829/LIMBAH_LABORATORIUM
https://www.scribd.com/doc/24950388/Standar-Operasional-Ruang-Media-Mikrobiologi#scribd

















LAMPIRAN

Cara mencuci tangan yang baik dan benar
Description: D:\1 kak lathif.jpg                                  Description: D:\2 kak lathif.jpg 


 



Description: D:\5 kak lathif.jpg                                          Description: D:\4 kak lathif.jpg      
 



Description: D:\6 kak lathif.jpg                                            Description: D:\7 kak lathif.jpg


 
Description: D:\9 kak lathif.jpg                                               Description: D:\8 kak lathif.jpg        


 



Description: D:\10 kak lathif.jpg                                            Description: D:\11 kak lathif.jpg              

 



                                                                                             Description: D:\12 kak lathif.jpg









Plastik limbah laboratorium
Plastik limbah rumah tangga

Plastik limbah radioaktif
Plastik limbah biohazard

Tidak ada komentar:

Posting Komentar